Kamis, 24 Desember 2015

Fadilah Surat Al - Iklas

Fadilah Surat Al - Iklas

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.
Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup
dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : “Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?”
“Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?”
“Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat.” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?”
Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu.”
“Siapakah dia, wahai Jibril?” tanya Rasulullah SAW.
“Dialah Muawiyah…!!!” jawab Malaikat Jibril.
Rasulullah SAW bertanya lagi : “Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan
kemuliaan yang sangat luar biasa ini?”
Malaikat Jibril menjawab : “Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan
selalu membaca Surat Al-Ikhlas.”
Malaikat Jibril melanjutkan
penuturannya : “Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut.”

SubhanAllah..



MENGENAL SOSOK GUS DUR

Mengenal sosok GUS DUR



Dalam menyikapi beberapa pola pikir, ucapan dan perilaku Gus Dur yang tampak tidak sesuai syariat, maka kita tidak boleh "taqlid buta" mengikutinya dan tetapi juga tidak boleh sembarangan mencaci-makinya.

Bisa jadi beliau melakukan hal tersebut karena memang terjadi kesalahan "menurut kita" atau karena dalam keadaan darurat atau karena kapasitas beliau sebagai Presiden yang harus mempertimbangkan kemaslahatan negara baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Allohu a'lam bisshowwab

Terlepas dari sosoknya yang kontroversial dengan segala pemikiran, ucapan dan perilaku yang seringkali dianggap menyimpang, saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang berziarah ke makam beliau bahkan menurut pengelola makam jumlahnya mencapai puluhan ribu per tahun.
Coba fikir, siapa yang mampu menggerakkan hati orang sebanyak itu dari berbagai penjuru negeri dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar mau berziarah ke makam Gus Dur? Tidak lain, jawabannya Alloh lah yang Maha Menggerakkan.
Toh seandainya prasangka saya keliru dan ternyata Gus Dur tidak baik, tetap saja saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Seiring banyaknya peziarah yang mendoakan dan memintakan maaf atas dosa-dosa beliau, saya yakin Alloh akan mengampuni karena sesungguhnya Alloh Maha Pengampun.,






TAWAKAL

" Siapa yang bergantung pada harta maka akan miskin, Siapa yang bergantung pada akal maka akan tersesat, Barangsiapa yg bergantung pada pangkat/ jabatan maka akan terhinakan. Dan siapa yang bergantung pada Allah maka tidak akan miskin, hina dan tersesat "

(Sayyidina Ali Bin Abi Tholib RA)


Intropeksi diri

jika kejahatan dibalas dengan kejahatan maka itu " DENDAM ",
jika kebaikan dibalas dengan kebaikan itu adalah " PERKARA BIASA ",
jika kebaikan dibalas dengan kejahatan itu adalah " ZALIM "
tapi jika kejahatan dibalas dengan kebaikan itu adalah perkara " MULIA dan TERPUJI "

#intropeksi_diri


Wanita dan Lelaki harus saling melengkapi

WANITA ITU

WANITA itu bukan PERMEN KARET, yang abis manis terus disimpan di tempat sampah.
WANITA bukan LAYANG-LAYANG. Yang bisa ditarik ulur perasaanya.
WANITA bukan BOLA, yang setelah didekati lalu ditendang.
WANITA bukan KESET, yang kau injak-injak harga dirinya
WANITA bukan BAJU LOAKAN, yang bisa siapapun memegang, lalu dicampakkan.
WANITA bukan PIALA BERGILIR, yang diperebutkan dan jadi pajangan para lelaki.

Tapi...
LELAKI juga bukan MESIN ATM, yang bisa kapanpun kau ambil uangnya. Lalu kau pergi meninggalkannya.
LELAKI juga bukan KAMEN RIDER, yang setiap saat bisa menjaga dan melindungimu
LELAKI juga bukan MR. BEAN, yang setiap saat bisa menghiburmu
LELAKI juga bukan DORAEMON, yang punya kantong ajaib dan pintu ajaib untuk mewujudkan semua keinginanmu
LELAKI juga bukan GADGET, yang dipilih-pilih karena kelengkapan fitur dan merk populernya.
So, hargai wanita atas kodratnya..
Terima lelaki apa adanya.
Karena jika tak ada wanita, lelaki nestapa.
Jika tak ada lelaki, wanita sengsara.

Itulah kenapa Tuhan ciptakan kita berpasangan.
Untuk saling memahami, melengkapi dan menguatkan.

Senin, 14 Desember 2015

Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW

Ketika disebutkan nama Rasulullah Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam maka pikiran kita akan tertuju pada sosok manusia sempurna,berakhlak bagus,berwajah tampan(bahkan dalam sebuah hadits disebutkan wajah rasulullah Muhammad memancarkan cahaya yang terang),berhati bersih,bersifat sempurna(fathonah,shiddiq,tabligh,amanah) masih banyak lagi keutamaan beliau yang mungkin tidak bisa disebutkan semua karena begitu besarnya kemulian yang Allah berikan kepada beliau sebagai rasul mulia sebagai habib Allah (kekasih Allah).Keistimewaan yang diberikan Allah pada beliau merupakan bukti bahwa Allah sangat mencintai beliau bahkan nama beliau bersanding dengan nama Allah dalam kalimat syahadat bahkan dalam riwayat hadits ketika nabi Adam alaihi salam memohon ampun ketika dikeluarkan dalam surga, beliau(nabi adam) bertawasul dengan mengucapkan nama Rasulullah Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam padahal beliau (Rasulullah Muhammad) belum diciptakan jasadnya tapi telah diciptakan nur Rasulullah(riwayat hadits Nur Rasulullah Muhammad  ini diriwayatkan dari Jabir ra bahwa yg pertama kali diciptakan Allah di alam semesta ini adalah Cahaya Rasulullah, barulah kemudian dicipta lauhul Mahfudh, Arsy dan alam semesta, hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi dg sanad shahih. (Kasyful Khafaa hadits no.827).Dalam kalimat syahadat sebagaimana bunyinya “Asyhadu An-Laa Ilaha Illallah WA Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah (Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul Allah) ketika itu beliau melihat tulisan kalimat syahadat itu di atas Arsy Allah.Kemudian Allah berfirman: "Benar engkau hai adam.Muhammad adalah makhluk yang paing Aku cintai. Apabila kamu memohon kepada-Ku dengan hak Muhammad, maka Aku mengampunimu, dan andaikata tidak karena Muhammad maka Aku tidak menciptakanmu." (HR. al-Hakim, at-Thobroni dan al-Baihaqi).Itulah tawasaul pertama yang dilakukan dengan menggunakan wasilah(perantara)kemulian Rasulullah Muhammad.

Mari kita ucapkan sholawat kepada junjungan kita Rasulullah karena orang yang bersholawat adalah orang yang akan dekat dengan beliau di akhirat nanti Orang yang paling dekat dariku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat padaku" (HR. At-Tirmidzi).Dan juga sebagaimana sabda beliau  bahwa kita akan dikumpulkan bersama orang yang kita cintai “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang keadaan seseorang yang mencintai suatu kaum yang hidup pada zaman sebelumnya. Rasulullah sholallahu 'alahi wasallam bersabda : “Seseorang akan dikumpulkan bersama dengan yang dicintai”. (HR. Bukhori).Perbanyak sholawat,lantunkan pujian selalu ingat pada beliau maka itu akan menghantarkan kita untuk lebih mudah mengerjakan sunnahnya dan menjadikan kita akan diingat oleh beliau baginda rasulullah Sholallahu alaihi wa ala alihi washohbihi wasalam di akhirat kelak.Amin ya robbal alamin

Keutamaan Maulid Nabi Muhammad SAW



Diceritakan pada zaman Khalifah Harun Al Rosyid ada seorang pemuda dari Basrah yang gemar foya-foya dan berbuat dosa. Sehingga penduduk setempat menganggap hina pemuda tersebut.
Akan tetapi setiap kali datang bulan Rabiul Awal (Maulid) pemuda tersebut mencuci bajunya, memakai wewangian, membersihkan dirinya dan mengadakan walimah (jamuan makan) serta membaca Maulid Nabi SAW. Dan hal tersebut menjadi rutinitas sepanjang hidupnya.
Dan ketika dia meninggal masyarakat mendengar bisikan: "Wahai penduduk Basrah, datangilah jenazahnya salah satu wali Alloh, sesungguh dia mulia disisiNya". Maka masyarakat datang berduyun-duyun menghadiri jenazah dan pemakaman pemuda tersebut.
Dalam tidur, para penduduk bermimpi bahwa pemuda tersebut diagungkan dengan mengenakan pakaian sutera dan penduduk bertanya: "Dengan sebab apa kamu memperoleh keutamaan ini?"
Pemuda menjawab: "Karena telah mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW".

Mengenal Ssosok GUS DUR


Dalam menyikapi beberapa pola pikir, ucapan dan perilaku Gus Dur yang tampak tidak sesuai syariat, maka kita tidak boleh "taqlid buta" mengikutinya dan tetapi juga tidak boleh sembarangan mencaci-makinya.
Bisa jadi beliau melakukan hal tersebut karena memang terjadi kesalahan "menurut kita" atau karena dalam keadaan darurat atau karena kapasitas beliau sebagai Presiden yang harus mempertimbangkan kemaslahatan negara baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Allohu a'lam bisshowwab

Terlepas dari sosoknya yang kontroversial dengan segala pemikiran, ucapan dan perilaku yang seringkali dianggap menyimpang, saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya orang yang berziarah ke makam beliau bahkan menurut pengelola makam jumlahnya mencapai puluhan ribu per tahun.
Coba fikir, siapa yang mampu menggerakkan hati orang sebanyak itu dari berbagai penjuru negeri dengan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar mau berziarah ke makam Gus Dur? Tidak lain, jawabannya Alloh lah yang Maha Menggerakkan.
Toh seandainya prasangka saya keliru dan ternyata Gus Dur tidak baik, tetap saja saya khusnuddzon bahwa Gus Dur adalah orang baik.
Bagaimana tidak? Seiring banyaknya peziarah yang mendoakan dan memintakan maaf atas dosa-dosa beliau, saya yakin Alloh akan mengampuni karena sesungguhnya Alloh Maha Pengampun.,

Perayaan Maulid Nabi Pertama kali

 
 
Setiap tahunnya, umat Islam di berbagai belahan dunia tidak pernah absen dari perayaan Maulid Nabi SAW. Bahkan, perayaan ini seakan sudah menjadi sebuah adat tersendiri di berbagai belahan bumi. Momen hari kelahiran Nabi SAW. yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal dipergunakan oleh umat Islam untuk semakin meningkatkan kecintaan kepada beliau.
Perayaan yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya ini telah menjadi pembicaraan menarik sepanjang abad. Akan tetapi, ada sebagian kelompok yang berpendapat bahwa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. adalah bid’ah sayyi’ah (buruk) dan hukumnya haram. Oleh karena itu dalam tulisan singkat ini, penulis ingin menjelaskan tentang hukum merayakan Maulid Nabi SAW. menurut syariat dan dalil-dalil beserta pendapat sebagian ulama mengenainya.
Pengertian Maulid
Kata “maulid” secara bahasa berarti waktu kelahiran. Dalam kitab Lisanul Arab[1] karya Ibnu Mandhûr disebutkan bahwa kata maulid bermakna: “Maulid al-rajul: wilâdatuhu.” Jadi, yang dimaksud dengan kata maulid  adalah waktu kelahiran seseorang.
Adapun pengertiannya secara istilah adalah sebuah perkumpulan yang di dalamnya terdapat pembacaan ayat Al-Quran dan sirah Nabi SAW., serta boleh juga ditambahkan dengan menghidangkan makanan bagi para hadirin. Dan perbuatan semacam ini tergolong dalam amalan bid’ah hasanah[2]yang mendapat pahala karena bertujuan mengagungkan Nabi Muhammad SAW. dan menampakkan kegembiraan atas kelahiran beliau.[3]
Sejarah Awal Mula Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Jika kita berbicara tentang sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW. maka orang yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah Shahibul Maulid (pemiliknya sendiri) yaitu Nabi Muhammad SAW., sebagaimana keterangan dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Ketika Nabi SAW. ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: “Hari Senin adalah hari kelahiranku.” Hadis ini adalah dalil yang paling kuat dalam legalitas perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW..
Setelah itu, dalam perkembangannya, perayaan Maulid Nabi SAW. dirayakan secara meriah untuk pertama kalinya pada masa penguasa daerah Irbil, yaitu Raja Mudzaffar Abu Said Kaukabry bin Zainuddin Ali bin Baktakin. Ia adalah seorang raja yang sangat dermawan. Ibnu Katsir dalam “tarikh”-nya mengatakan bahwa Raja Mudzaffar adalah seorang pahlawan pemberani serta pandai dan cerdik. Yusuf bin  Qaz (cucu Abu Farj Ibnul Jauzi) dalam kitabnya “Mir’ah  al-Zaman” menceritakan bahwasanya dalam setiap perayaan Maulid Nabi SAW., Raja Mudzaffar menyediakan hidangan 5000 potong kepala kambing bakar, 10.000 potong ayam, 100 kuda, 100.000 zabady, dan 30.000 piring yang berisi manisan. Dan yang menghadiri perayaan maulid kala itu adalah para pembesar ulama dan tokoh sufi. Dalam perayaan maulid setiap tahunnya Sang Raja mengeluarkan biaya sekitar 300.000 dinar. Ia juga menyediakan tempat tinggal khusus bagi para tamu yang datang dari penjuru dunia dengan total dana operasional sekitar 100.000 dinar setiap tahunnya. Ia juga mengucurkan dana untuk perawatan dan kemakmuran Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah serta pengairan di Hijaz sekitar 30.000 dinar setiap tahunnya. Seluruh dana yang ia keluarkan ini belum termasuk sedekah-sedekahnya di sektor lainnya.
Istri Sang Raja yang bernama Rabi’ah Khatun binti Ayyub (saudari Panglima Besar Islam Shalahuddin al-Ayyubi) pernah menceritakan mengenai suaminya, bahwa ia (raja) hanya berpakaian yang terbuat dari kain katun yang harganya tidak sampai 5 dirham. Istrinya pernah mencela hal itu, dan Sang Raja menjawab: “Aku berpakaian dengan pakaian seharga kurang dari 5 dirham dan menyedekahkan sisa uangnya lebih baik daripada aku berpakaian yang mahal dengan menterlantarkan orang fakir dan miskin.”
Ibnu Khalikan ketika menulis biografi al-Hafiz Abu Khattab Ibnu Dihyah berkata: “Ia (Ibnu Dihyah) adalah termasuk pembesar pada ulama yang melanglang buana, pergi ke Maghrib (Maroko), Syam (Suriah), Irak, dan kemudian menetap di Irbil tahun 604 H.. Di sana ia mendapati raja daerah itu (Raja Mudzaffar) sedang merayakan Maulid Nabi, lantas ia pun menulis kitab “Al-Tanwîr fî Maulid al-Basyîr al-Nadzîr” dan membacanya di hadapan Sang Raja. Lantas Sang Raja memberinya hadiah sebesar 1000 dinar atas hal itu.[4]
Terkait tuduhan bahwa Perayaan Maulid Nabi pertama kali diadakan pada masa Dinasti Fathimiyah (Syiah), Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki berkata: “Dan tidak perlu memperdulikan ucapan seseorang yang mengatakan bahwa yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah al-Fathimiyun sebab hal ini bisa jadi karena suatu kebodohan atau pura-pura tidak tahu kebenaran.”[5]
Dalil dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalil Al Quran
Surat Yunus ayat 58
قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون
“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Dalam ayat tersebut, Ibnu Abbas r.a. menafsirkan bahwa karunia dan rahmat Allah itu adalah Nabi Muhammad SAW.. Dengan ayat tersebut, Allah menganjurkan umat Islam untuk bergembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW..
Imam Suyuthi menukil tafsiran ayat tersebut dari Ibnu Abbas r.a.: Karunia Allah dan rahmat-Nya adalah Nabi Muhammad SAW..[6]
Dalil Sunnah
وعن أبي قتادة : أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن صوم يوم الاثنين فقال : ذلك يوم ولدت فيه، وأنزل علي فيه.
“Dari Abu Qatadah, sesungguhnya Nabi SAW. ditanya tentang puasa hari Senin, lantas beliau menjawab: “Hari Senin itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan hari dimana aku diutus (sebagai Rasul).” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW. berpuasa pada hari Senin untuk bersyukur kepada Allah SWT.. Hal ini memberikan pesan tersirat kepada umat Islam bahwa jika Rasulullah SAW. bersyukur atas kelahirannya, maka sepantasnya kaum muslimin juga bersyukur atas hal itu, baik dilakukan dengan cara berpuasa, membaca Al-Quran, membaca sirah Nabi SAW., bersedekah, maupun melakukan perbuatan baik lainnya.
Dan hadis di atas juga bisa dijadikan dalil bahwa orang pertama yang merayakan Maulid adalah Nabi Muhammad SAW. sendiri. (bersambung)
*Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Al-Azhar Kairo-Mesir
[1] Ibnu al-Mandzur, Lisân al-‘Arab (Kairo: Dar al-Hadis), vol. 9, hal. 398
[2] Segala sesuatu yang terpuji yang diada-adakan setelah zaman Rasulullah SAW..
[3] Jalaluddin, al-Suyuthy, Husnul al-Maqshid fi ‘Amalil Maulid,  hal. 41
[4] Ibnu Khalikan, Waffiyah al- A’yân, vol. 2, hal. 420, 421
[5] Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki,Dhiya’utthullab.
[6] Jalaluddin,  al-Suyuthy, al-Durr al-Mantsur, vol. 2, hal. 308.
 
Sumber : Suara NU.COM

KISAH ISTIGFAR MBAH KHOLIL BANGKALAN

KISAH ISTIGFAR MBAH KHOLIL BANGKALAN





Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Sang kyai bertanya kepada tamu yang pertama:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 1 : "Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus," ucap tamu pertama.

Beberapa saat Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar,"

pesan kyai mantap.

Kemudian kyai bertanya kepada tamu kedua:

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 2 : "Saya sudah berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan," kata tamu kedua.

Setelah memandang kepada tamunya itu, Kyai Kholil menjawab,

"Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar," tandas kyai.

Kini, tiba giliran pada tamu yang ketiga. Kyai juga bertanya,

Mbah Kholil : "Sampeyan ada keperluan apa?"

Tamu 3 : "Saya usaha tani, Kyai. Namun, makin hari hutang saya makin banyak, sehingga tak mampu membayarnya, " ucap tamu yang ketiga, dengan raut muka serius.

"Jika kamu ingin berhasil dan mampu melunasi hutangmu, perbanyak baca istighfar," pesan kyai kepada tamu yang terakhir.

Berapa murid Kyai Kholil yang melihat peristiwa itu merasa heran. Masalah yang berbeda, tapi dengan jawaban yang sama, resep yang sama, yaitu menyuruh memperbanyak membaca istighfar.

Kyai Kholil mengetahui keheranan para santri. Setelah tamunya pulang, maka dipanggillah para santri yang penuh tanda tanya itu. Lalu, Kyai Kholil membacakan al-Qur’an Surat Nuh ayat 10-12 yang artinya: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Mendengar jawaban kyai ini, para santri mengerti bahwa jawaban itu memang merupakan janji Allah bagi siapa yang memperbanyak baca istighfar. Memang benar. Tak lama setelah kejadian itu, ketiga tamunya semuanya berhasil apa yang dihajatkan.

TENTANG SAYA



TENTANG SAYA




NAMA                        : MUHAMMAD ROZIKIN
TEMPAT LAHIR       : KENDAL
TANGGAL LAHIR   : 04 OKTOBER 1996
ALAMAT                   : DESA PROTOMULYO RT01/RW08,
KEC. KALIWUNGU SELATAN, KAB. KENDAL, PROV. JATENG
AGAMA                     : ISLAM


RIWAYAT PENDIDIKAN
SD                                           : SDN 02 PROTOMULYO
SMP                                        : MTS NU 19 PROTOMULYO
SMA                                       : SMK NEGERI 4 KENDAL
( REKAYASA PERANGKAT LUNAK )
PERGURUAN TINGGI        : STMIK HIMSYA SEMARANG
NIM : 2115R1075
( JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA )

FB                   : Muhammad Rozikin
Twitter                        : @mukhrozikin